Seri Belajar Menulis 11:Distribusi
Soal distribusi.
Setelah buku Anda diterbitkan, sebagai penulis Anda tentu berharap buku Anda akan diedarkan dan didistribusikan ke semua penjuru sehingga banyak orang membaca dan membeli buku Anda.
Secara tradisional, pendistribusian itu dilakukan melalui toko-toko
buku. Di sini ada masalah pelik. Sebuah jaringan toko buku terbesar di
Indonesia, mematok discount 37% untuk supplier lama dan (dengar-dengar)
sampai 45% untuk supplier baru.
Maksudnya begini. Bila buku Anda oleh penerbit dibandrol Rp100.000 per eks; Rp37.000 - Rp45.000-nya harus diserahkan ke toko tersebut. Sementara Anda, sebagai penulis yang berpeluh-peluh menghasilkan buku, hanya diberi royalty Rp10.000 per eksemplar terjual.
Karena itu, berhubung penerbit juga tidak mau rugi, dia harus mematok harga tinggi alias buku menjadi mahal. Akibatnya, buku tidak terserap. Yang rugi siapa? Penulis. Bukunya tidak laku!
Itulah mengapa, sebagai penulis Anda lebih baik memikirkan distribusi yang sifatnya anti-kemapanan.
Bagaimana itu? Mari diskusi....
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
Maksudnya begini. Bila buku Anda oleh penerbit dibandrol Rp100.000 per eks; Rp37.000 - Rp45.000-nya harus diserahkan ke toko tersebut. Sementara Anda, sebagai penulis yang berpeluh-peluh menghasilkan buku, hanya diberi royalty Rp10.000 per eksemplar terjual.
Karena itu, berhubung penerbit juga tidak mau rugi, dia harus mematok harga tinggi alias buku menjadi mahal. Akibatnya, buku tidak terserap. Yang rugi siapa? Penulis. Bukunya tidak laku!
Itulah mengapa, sebagai penulis Anda lebih baik memikirkan distribusi yang sifatnya anti-kemapanan.
Bagaimana itu? Mari diskusi....
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
Komentar
Posting Komentar