SERI BELAJAR MENULIS 14: Proses Editorial
Nyaris tidak ada naskah yang diserahkan penulis ke penerbit bisa langsung atau begitu saja diterbitkan sebagai buku. Bahkan naskah dari seorang penulis kondang dan mapan pun tetap perlu diedit. Mengapa? Karena pada dasarnya penulis pun bisa lelah dan bisa salah. Penulis juga manusia, bukan? (Kalau dia malaikat ya tentu saja tidak jadi penulis ah... yang bener aja!!).
Bayangkan bila seorang
penulis kawakan menulis begini: Setiap kali kita merayakan hari
Kemerdekaan 16 Agustus, bla bla bla.... apakah itu tidak mungkin
terjadi? Orang lelah--lelah menulis, lelah berpikir, lelah membaca--bisa
saja membuat kesalahan untuk hal yang sangat sepele seperti itu. Tapi,
misalnya kalimat itu terbit dalam sebuah buku PPKN, apakah pembaca mau
tahu bahwa kesalahan itu bukan karena penulis tidak tahu melainkan
karena kelelahan menulis? Mana ada pembaca mau tahu!
Di situlah pentingnya proses di editorial. Apa saja yang dikerjakan di dalamnya? Kita akan bahas kemudian (saya juga lelah menulis di hp yang tulisannya kecil-kecil begini! Hehe....)
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
Di situlah pentingnya proses di editorial. Apa saja yang dikerjakan di dalamnya? Kita akan bahas kemudian (saya juga lelah menulis di hp yang tulisannya kecil-kecil begini! Hehe....)
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
Komentar
Posting Komentar