SERI BELAJAR MENULIS 12: Mengatasi Kelemahan Distribusi
Ini menjawab pertanyaan Pak Indra Adil dan Ibu Theza Hilda: Bagaimana mengatasi kelemahan distribusi karena toko buku meminta discount besar (sebagaimana dibahas dalam seri 11).
Salah satu cara yang paling ampuh adalah, penulis cetak sendiri sesuai pasar atau pembaca yang dimiliki penulis. Kalau Anda seorang dosen, mengajar di dua kelas, masing-masing kelas terdapat 50 mahasiswa; Anda sudah punya pasar 100 eksemplar.
Mudah-mudahan perhitungan di bawah ini memperjelas dan memberi alasan perlunya kita melawan jalur distribusi tradisional.
DENGAN CARA TRADISIONAL:
Misalnya harga jual buku Anda Rp50.000 (dengan demikian harga cetaknya sekitar Rp10.000 per eks).
Dalam setahun Anda akan menerima royalty 2x, Juni dan Desember. Selama 6 bulan buku Anda laku 300 eks, royalty Anda 10%, berarti dalam enam bulan royalty yang akan Anda terima adalah 300 eks x (10% x Rp.50.000) = Rp1.500.000.
BILA DICETAK DAN DIPASARKAN SENDIRI:
Taruhlah Anda tidak mencetak sebanyak penerbit (3000 eks), tapi hanya 300 eks. Barangkali harga cetak buku yang sama menjadi Rp20.000.
Anda menentukan harga jual 2x harga cetak = Rp40.000 per eks. (Jatuhnya lebih murah dibanding dengan dicetak dan diedarkan oleh penerbit).
Pendapatan yang Anda terima = Rp40.000 x 300 = Rp12.000.000
Tantangannya adalah:
1. Penulis harus punya modal untuk mencetak bukunya (kalau diterbitkan oleh penerbit, penulis tidak perlu keluar ongkos penerbitan dan ongkos cetak serta ongkos distribusi)
2. Penulis harus punya pasar (misalnya mahasiswa itu tadi).
Silakan dicoba. Anda sebagai penulis mendapatkan hasil yang lebih besar, mahasiswa Anda bisa jadi mendapatkan buku dengan harga lebih murah.
Memang, dengan cara kedua ini Anda tidak keren karena buku Anda tidak tersebar di toko-toko buku modern. Tapi, apa artinya keren?
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
DENGAN CARA TRADISIONAL:
Misalnya harga jual buku Anda Rp50.000 (dengan demikian harga cetaknya sekitar Rp10.000 per eks).
Dalam setahun Anda akan menerima royalty 2x, Juni dan Desember. Selama 6 bulan buku Anda laku 300 eks, royalty Anda 10%, berarti dalam enam bulan royalty yang akan Anda terima adalah 300 eks x (10% x Rp.50.000) = Rp1.500.000.
BILA DICETAK DAN DIPASARKAN SENDIRI:
Taruhlah Anda tidak mencetak sebanyak penerbit (3000 eks), tapi hanya 300 eks. Barangkali harga cetak buku yang sama menjadi Rp20.000.
Anda menentukan harga jual 2x harga cetak = Rp40.000 per eks. (Jatuhnya lebih murah dibanding dengan dicetak dan diedarkan oleh penerbit).
Pendapatan yang Anda terima = Rp40.000 x 300 = Rp12.000.000
Tantangannya adalah:
1. Penulis harus punya modal untuk mencetak bukunya (kalau diterbitkan oleh penerbit, penulis tidak perlu keluar ongkos penerbitan dan ongkos cetak serta ongkos distribusi)
2. Penulis harus punya pasar (misalnya mahasiswa itu tadi).
Silakan dicoba. Anda sebagai penulis mendapatkan hasil yang lebih besar, mahasiswa Anda bisa jadi mendapatkan buku dengan harga lebih murah.
Memang, dengan cara kedua ini Anda tidak keren karena buku Anda tidak tersebar di toko-toko buku modern. Tapi, apa artinya keren?
www.facebook.com/Sarana.Pustaka
Komentar
Posting Komentar